Album Kenangan anggota Perisai Diri Tamsis Bandung









F O T O















Pendiri Perisai Diri
RM Soebandiman Dirdjoatmodjo








Foto Pendekar

Foto foto Kejuaraan













Kumpulan Foto - Foto Demo




LOGO

Kerohanian

Kepada pesilat yang telah memiliki kemampuan lebih dalam ilmu bertarung setelah mempelajari teknik tangan kosong, teknik senjata dan teknik pernapasan, untuk menyeimbangkan gemblengan fisik sangat perlu diberikan gemblengan mental spiritual untuk menjadi pesilat yang berbudi luhur, yang dalam Perisai Diri dikenal dengan istilah kerokhanian, yang diberikan secara bertahap untuk memberi pengertian dan pelajaran tentang diri pribadi dan manusia pada umumnya, sehingga diharapkan tercipta pesilat yang bermental baja dan berbudi luhur, mempunyai kepercayaan diri yang kuat, berperangai lemah lembut, serta bijaksana dalam berpikir dan bertindak. Keseimbangan antara pengetahuan silat dan kerokhanian akan menjadikan anggota Perisai Diri waspada dan mawas diri, tidak sombong, dan setiap saat sadar bahwa di atas segala-galanya ada Sang Pencipta.

Teknik Olah Pernapasan

Ketika pesilat telah menduduki tingkat Asisten Pelatih, ia akan mulai menerima pelajaran teknik olah pernapasan yang berguna baik untuk kebugaran maupun untuk menunjang beladiri. Teknik pernapasan Perisai Diri dibagi menjadi 3 tahap.

Tahap pertama tujuannya untuk menghimpun tenaga. Seorang pesilat akan belajar teknik pernapasan untuk menambah tenaga dan membuat otot-otot menjadi keras. Hal ini untuk meningkatkan tenaga setiap pesilat. Namun pada saat pembelajaran tahap ini, ada kemunduran yang akan dialami dari sisi kecepatan. Bahwa kecepatan si pesilat akan menurun dari kecepatan sebelumnya.

Ketika seorang pesilat telah menyelesaikan latihan Pernapasan Tahap 1, maka ia harus langsung melanjutkannya ke latihan Pernapasan Tahap 2. Pada tahap 2 ini akan di fokuskan untuk meledakkan tenaga. Tenaga yang telah mampu dihimpun sebagai hasil latihan di tahap 1, kini diarahkan untuk di lepaskan dalam bentuk-bentuk teknik, baik serangan, tolakan, papasan dan bahkan hindaran. Dengan melalui proses tahap 2, maka kecepatan seorang pesilat berangsur-angsur akan kembali seperti semula dan bahkan dapat membuat kecepatan semakin meningkat.

Tahap terakhir dari latihan teknik pernapasan ini adalah Pernapasan Tahap 3. Pada tahap 3 akan ditekankan pada implementasi napas ke dalam seluruh gerakan silat. Setelah implementasi tahap 3, seorang pesilat akan mampu bernapas dengan lembut, bergerak dengan cepat dan seketika menghasilkan tenaga saat diperlukan. Seluruh pola pernapasan, cara implementasi dan penghayatannya akan dilatihkan pada tahap ini. Oleh karena itu, pelajaran ini hanya akan diberikan kepada Pelatih yang dituntun langsung oleh seorang Pendekar.